Minggu, 26 Desember 2010

ABIOGENESIS

Teori Abiogenesis
Teori Abiogenesis dikemukakan oleh Aristoteles (384 - 332 SM). Menurutnya, makhluk hidup itu terjadi secara spontan. Teori ini disebut teori generatio spontanea (makhluk hidup terjadi secara spontan). Pada abad XVIII Anthony van Leeuweenhoek (1632-1723) yang berkebangsaan Belanda berhasil membuat mikroskop. Dengan mikroskop ini ia dapat mengamati jasad-jasad renik yang ada dalam air bekas rendaman jerami. Dalam pengamatannya ia menemukan bahwa jasad-jasad renik itu berasal dari rendaman jerami (rendaman jerami maksudnya benda mati). Penemuan ini memperkuat teori Abiogenesis yang diungkapkan Aristoteles sebelumnya.



Pada tahun 1745 John Nedhaam (1713-1781) melakukan penelitian untuk membuktikan Teori Abiogenesis. Ia memasak sepotong daging dengan maksud untuk menghilangkan mikroorganisme yang ada dalam dading tersebut. Setelah itu daging yang telah dimasak tadi ditaruh dalam stoples dan dibiarkan terbuka. Dalam pengamatan terhadap stoples tersebut ia menemukan adanya makhluk hidup (mikroorgamisme). Dari pengamatan ini ia menyimpulkan mikroorgamisme yang ada pada daging berasal dari daging.

Teori Biogenesis
Teori Abiogenesis yang dikemukakan oleh Aristoteles yang kemudian diperkuat oleh Leeuweenhoek dan Nedhaam, menjadi perdebatan selama ribuan tahun. Ilmuwan lain tidak tinggal diam dengan penemuan tersebut sebab penemuan menurut Teori Abiogenesis itu belum tentu benar. Salah satunya adalah Fransisco Redi (1627-1698) yang berkebangsaan Italia menentang teori yang diungkapkan oleh Aristoteles. Untuk membuktikan kesalahan pendapat Aristoteles. Ia melakukan eksperimen dengan menggunakan sebuah stoples yang diisi daging. Stoples I ditutup dengan kain kasa sedangkan stoples II dibiarkan terbuka. Beberapa hari kemudian pada stoples I belum dijumpai adanya mikroba sedangkan pada stoples II telah dijumpai adanya mikroba (ulat). Ulat ini tentu saja berasal dari telur lalat yang menghinggapi daging tersebut. Dari penelitiannya ini Fransisco Redi berpendapat bahwa makhluk hidup itu berasal dari makhluk hidup juga (ulat berasal dari telur lalat).


Ilmuwan lain yang menentang kebenaran Teori Abiogenesis adalah Lazzaro Spallanzani (1729-1799). Dalam percobaannya ia mengadakan eksperimen dengan menggunakan 2 buah labu yang diisi air kaldu. Labu I diisi air lalu dipanaskan dan dibiarkan terbuka. Labu II juga diisi air tetapi ditutup rapat-rapat. Untuk mencegah masuknya udara ke dalam Labu II, Spallanzani mengolesi mulut labu dan penutupnya dengan parafin cair. Tujuannya agar Labu II bebas dari udara luar. Setelah ia yakin benar bahwa labu II telah bebas dari udara bebas, kemudian dipanaskan.Kedua labu yang telah dipanaskan ini kemudian dibiarkan beberapa (Labu I terbuka dan Labu II tertutup rapat). Ternyata air kaldu pada Labu I menjadi lebih keruh dan baunya berubah. Sedangkan labu II airnya tetap seperti semula. Ia menyimpulkan bahwa eksperimen yang dilakukan oleh Leeuvanhoek adalah mikroorgamisme yang ada dalam rendaman jerami itu berasal dari makhluk hidup juga dan bukan dari rendaman jerami.

Pada tahun 1864 seorang Ilmuwan Prancis yang bernama Louis Pasteur (1822-1895), menyempurnakan percobaan yang dilakukan oleh Lazzaro Spallanzani. Percobaan ini dilakukan karena ia mengganggap bahwa Teori Abiogenesis itu belum tentu benar. Ia mengadakan percobaan dengan menggunakan labu berleher angsa. Labu ini diisi air kaldu. Maksud dari penggunaan labu berleher angsa ini adalah untuk mencegah mikroorganisme masuk ke dalam labu. Kalau ada organisme (termasuk abu/benda mati) yang hendak masuk ke dalam labu, maka akan tertahap di mulut labu tersebut. Dalam percobaan ini Pasteur mengisi labu dengan air kaldu dan dididihkan agar labu menjadi steril. Setelah itu labu didinginkan dan dibiarkan selama beberapa hari. Ternyata, air kaldu dalam labu tetap menjadi jernih. Sebaliknya, air kaldu didekatkan ke leher labu (sedikit ditumpahkan), air kaldu dalam labu menjadi keruk. Hal inilah yang memperkuat dugaan Pasteur bahwa organisme ulat tidak berasal dari benda mati. Spallanzani berpendapat bahwa organisme (ulat) dalam air kaldu harusnya berasal dari organisme yang ada sebelumnya yaitu telur, dengan kata lain organisme berasal dari telur. (omne vivum ex ovo).

Dari percobaan yang dilakukan oleh Louis Pasteur, Lazzaro Spallanzani dan Fransisco Redi menggugurkan teori Abiogenesis, dan melahirkan konsep baru dengan slogan omne ovum ex vivo dan omne vivum ex ovo (telur berasal dari makhluk hidup dan makhluk hidup itu berasal dari telur).

Awal Kehidupan Menurut Al Qur'an
Kitab suci Al Qur'an yang merupakan kitab suci umat islam yang sejak abad VII Masehi sebenarnya telah menerangkan kepada kita bahwa makhluk hidup itu juga berasal dari makhluk hidup. Dalam Al Qur'an Surat Ar Ruum (30: 19) Allah berfirman:

Artinya:
Dialah (Allah) yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati, mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan menghidupkan bumi sesudah matinya. Dan seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari kabur). (Q.S. Ar Ruum, 30: 19).

Dari ayat di atas kalau kita lihat sepintas bahwa Allah mengeluarkan yang hidup dari yang mati, ini berarti bahwa makhluk hidup keluar/berasal dari yang mati. Namun maksud dari ayat ini tidaklah demikian. Yang mati di sini adalah bisa diibaratkan sebuah telur yang mengeluarkan anak ayam (anak ayam keluar dari telur). Kata "mati" dari kata "Almaiti" yang berarti mayat atau mati. Dari mana asal mayat tentu dari yang hidup. Kata "almaiti" juga bisa diartikan sebagai bangkai atau tumbuhan yang telah lapuk. Selain itu juga bisa berarti benda-benda lain yang telah lapuk karena proses perkaratan/pelapukan atau karena proses sintesis dari bakteri. Pelapukan ini tentu menjadikan tanah yang subur. Hal ini membuktikan bahwa makhluk hidup itu tetap berasal dari makhluk hidup sebelumnya dan bukan dari benda mati.

Pada kalimat "mengeluarkaan yang mati dari yang hidup" bisa dicontohkan teluar ayam keluar dari induknya. Tumbuhan yang tumbuh di tanah subur bisa berarti makhluk hidup tumbuh (berasal) di atas benda mati (tanah). Tanah yang subur membuat tanaman/pohon yang tumbuh subur. Lantas dari manakah asal kehidupan pertama kali jika kehidupan itu berasal dari kehidupan sebelumnya juga? Tentunya Allah-lah yang menjadikan kehidupan pertama kali. Dari zat hidup inilah kehidupan terus-menerus berlangsung. Dapat disimpulkan bahwa makhluk hidup itu berasal dari makhluk hidup yang ada sebelumnya.
Jika kita perhatikan slogan dari teori Biogenesis yakni omne ovum ex vivo dan omne vivum ex ovo tentulah sama dengan ayat dalam Surat Ar Ruum di atas yakni makhluk hidup keluar dari yang mati (anak ayam berasal dari telur: omne vivum ex ovo) dan yang mati keluar dari makhluk hidup (telur berasal dari makhluk hodup: omne ovum ex vivo).

1. PANDANGAN HIDUP.

a. Pengertian Pandangan Hidup.:

padangan hidup ialah bagaimana manusia memandang kehidupan atau bagaimana manusia memilki kensepsi tentang kehidupan, pandangan hidup dapat menjadi pegangan, bimbingan, tuntunan seseorang/masyarakat dalam menempuh jalan hidupnya.

b. Fungsi Pandangan Hidup.:

fungsi pandangan hidup ialah sebagai suatu dasar atau landasan untuk mebimbing kehidupan jasmani dan rohani, pandangan hidup bermanfaat bagi kehidupan individu,masyarakat dan negara.

c. Akibat Pandangan Hidup Yang Berbeda-Beda,.

akibat pandangan hidup yang berbeda-beda yaitu timbulnya pandangan hidup yang dapat dikelompok-kelompokkan, yang disebut lairan atau paham.

contoh :

orang yang mengutamakan diri sendiri menimbulkan paham individualisme dan orang yang mengutamakan kepentingan umum atau masyarakat menimbulkan faham sosialisme.

pandangan hidup yang sempurna, merupakan wujud pertama kebudayaan yang tidak boleh terlepas dari nilai budaya.

Manuel Kaisiepo (1982) dan Aburrahman Wahid (1985) berpendapat bahwa pandangan hidup itu bersifat “ELASTIS”.maksudnya bergantung pada situasi dan kondisi serta tidak selamanya bersifat positif.

2. TANGGUNG JAWAB.

a. Pengertian tanggung jawab.

tanggung jawab ialah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan yang disengaja dan juga berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.

tanggung jawab erat kaitannya dengan kewajiban. pembagian kewajiban bermacam-macam dan berbeda-beda.kewajiban itu dibagi atas 2 bagian :

1. kewajiban terbatas, kewajiban ini tanggung jawabnya diberlakukan kepada setiap orang sama, tidak dibeda-bedakan.

contoh :

undang-undang larangan membunuh, mencuri, yang di sampingnya dapat diadakan hukuman-hukuman.

2. kewajiban tidak terbatas. kewajiban ini tanggung jawabnya di berlakukan kepada semua orang, mulanya lebih tinggi kerena dijalankan oleh suara hati seperti kewajiban dan keadilan.

b. Macam-macam tanggung jawab.

1. Tanggung Jawab Kepada Keluarga

tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya yang mencakup kesejahteraan, keselamatan, pendidikan dan kehidupan.

contoh :

perbuatan guru isa mengambil barang-barang milik sekolah untuk dijual adalah pertanggung jawabannya sebagai kepala rumah tangga, meskipun tanggun g jawab itu sebenarnya merupakan perbuatan melanggar hukum, norma, susila, dan norma moral.

2. Tanggung jawab kepada masyarakat.

manusia adalah makhluk sosial yang merupakan anggota masyatrakat oleh karena itu, dalam berpikier, bertingkah laku, berbicara manusia terikat oleh masyarakat, segala tingkah laku dan perbuatannya haris dipertanggung jawabkan kepada masyarakat,.

contoh :

seseorang telah bertekad untuk berjuang meningkatkan derajat sesuatu kaum, ia bertekad bahwa apapun yang terjadi atas dirinya akan dipertanggung jawabkan, dan bertekad untuk tidak mendurhakai terhadap asas, tujuan dan pendiriannya. dia berkata tidak, malu saya melihat saya sendiri. saya sudah memilih dari semula dan saya tidak boleh menyimpang lagi, meski kamana saya dibawanya.

3. Tanggung jawab kepada bangsa/negara. tiap manusia adalah warga negara, dalam berfikir dan berbuat,bertindak, bertingkah laku, terikat oleh norma-norma yang dibuat oleh negara, bila perbuatannya salah,ia harus bertanggung jawab kepada negara.

contoh :

dalam novel karya Mochtar Lubis, guru Isa yang terkenal dengan nama guru yang baik, terpaksa mencuri barang milik sekolah demi mencukupui kebutuhan rumah tangganya, perbuatannya harus pun dipertanggung jawabkan kepada pemerintah, ia harus berurusan dengan pihak kepolisian dan pengadila.

4. Tanggung jawab terhadap t y m e.

sebagai makhluk ciptaan tuhan, manusia dapat nmengembangkan diri sendiri dengan sarana-sarana yang ada pada dirinya, yaitu fikiran, perasaan, seluruh anggota tubuh dan alam semesta yang merupakan nikmat dari tuhan.

manusia hidup dalam perjuangan, begitulah firman tuhan tetapi apabila manusia tidak bekerja keras untuk kelangsungan hidupnya, maka akuibatnya haruis di pikul sendiri.penderitaan akibat kesalahan adalah tanggung jawabnya.

3. HARAPAN MANUSIA

a. Pengertian harapan manusia.

harapan manusia adalah : keinginan manusia yang belum terwujud dan berkeinginan supaya sesuatub terjadi, harapan itu sumbernya dari hati manusia, putis harapan manusia berarti akan terjadi putus asa pada manusia tersebut.

contoh harapan manusia.

1. bunga harapan mahasiswi Universitas Negeri Padang, ia belajar rajin

dengan harapan didalam ujian semester memperoleh nilai A.

meskipun sudah berusaha keras, kadang-kadang harapan itu belum tentu terwujud, apakah bunga pasti mendapat nialai A ? belum tentu. kanapa ? karena harapan itu ialah sebuah keinginan yang tidak bisa diputuskan sendiri. tuhanlah yang menentukan manusia sekedar berusaha.

2. pak ahmad seorang petani yang rajin, ia mempunyai harapan agar panennya lebih baik dan hasilnya selain cukup untuk makan juga dapat untuk memperbaiki rumahnya.

apakah pak ahmad akan memperoleh panen sesuai harapannya?belum pasti juga, tuhanlah yang menentukan, manusia sekedar berusaha.

b. Harapan Manusia yang di kategorikan oleh Abraham Maslow

ada lima macam harapan manusia, ialah :

1. harapan untuk memperoleh kelansungan hidup(Survival)

2. Harapan untuk memperoleh keamanan(Safety)

3. Harapan untuk memiliki hak dan kewajiban untuk mencintai dan di cintai( Bloving and love)

4. Harapan memperoleh status atau untuk diterima atau di akui lingkungan.

5. Harapan untuk memperoleh perwujudan dan cita-cita ( Self actualization)

Dalam Hubungan dengan pendidikan moral. utnuk mewujudkan harapan perlu di upayakan hal sebagai berikut :

a. Harapan apa yang baik.

b. Babagaimana Mencapai harapan itu.

c. Bagaimana buta harapan itu tak tercapai.

c. Manusia Tanpa harapan

Kita ingat Ibarat Demikian, Manusia Tanpa Cita-cita Ibarat mati sebelum ajal. Artinya orang yang tidak mempunyai cita-cita atau harapan tidak ubahnya seperti orang mati. Jelasnya, setiap orang mempunyai Cita-cita atu harapan bersifat manusiawi dan dimiliki oleh setiap orang.

d. Harapan Terakhir manusia

Dengan pengetahuan dan pengertian agama tentang kehidupan abadi setelah orang meninggal, manusia menjalankan Ibadahnya. Ia meninggalkan perintah-perintah Tuhan melalui agama, dan menjlankan diri dari larngan-larangan yang diberikan-Nya. Manusia menjalankan hal itu karena sadar sebagai makhluk kecil yang tidak akan berdaya terhadap kekuasaan Tuhan. kehidupan Dunia yang sifatnya sementara di kalahkannya demi kehidupan Abadi di Akhirat karna tahu bagaimana beratnya siksaan di neraka dan bagaimana bahagianya disyurga. Kebaikan disyurga yang ABADI inilah yang merupakan HARAPAN TERAKHIR MANUSIA !

Manusia dan Kegelisahan

•May 31, 2010 • Leave a Comment

Terkadang banyak sekali manusia yang takut dan khawatir terhadap masalah dan persoalan yang dihadapinya hingga timbul kegelisahan dalam dirinya. Kegelisahan diakibatkan karena kita merasa bahwa kita tidak mampu terhadap masalah yang kita hadapi, kita merasa cemas apakah hasilnya akan baik-baik saja. Banyak manusia yang mengalami kegelisahan hingga mengakibatkan seseorang menjadi stress karena banyak pikiran yang dia takutkan. Sangat berakibat buruk sekali apabila kita terus dikejar-kejar kegelisahan karena itu bisa menyebabkan beban pikiran menjadi bertambah dan mengganggu jiwa dan mental dalam dirinya. Kegelisahan juga bisa disebabkan oleh pikiran kita yang pesimis dan negative sehingga membuat diri kita menjadi lemah dan gelisah. Namun dibalik itu semua ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk menghilangkan kegelisahan dalam diri kita. Yang pertama adalah dengan cara rohani/ spiritual yaitu kita berdoa dan berserah diri kepada kehendakNya, kemudian kita juga bisa untuk berpikir yang positif dan melakukan kegiatan-kegiatan positif lainnya sehingga bisa menghilangkan pikiran kegelisahan. Kemudian kita juga bisa menjalin hubungan yang sehat terhadap orang lain seperti keluarga, pasangan kita, kepada teman dan juga orang-orang disekitar kita. Oleh karena itu, disaat kita sedang mengalami kegelisahan, jauhkan lah dari pikiran yang negative atau pesimis karena itu tidak aka nada hasilnya, namun apabila kita memiliki hati yang ikhlas maka kegelisahan itu akan hilang dari dalam pikiran kita.

Manusia dan Tanggung jawab

•May 31, 2010 • Leave a Comment

Setiap manusia memiliki tanggung jawab dalam kehidupannya. Tanggung jawab terhadap Tuhan, tanggung jawab terhadap keluarga, terhadap pekerjaan / studi, terhadap menjalin hubungan kepada sesama. Tanggung jawab berarti kita mempunyai suatu tanggungan terhadap suatu pekerjaan atau masalah yang dihadapi dan bersedia untuk menyelesaikan tanggungan tersebut sesuai dengan perkara yang dilakukannya. Untuk tanggung jawab terhadap Tuhan ,kita bertanggung jawab untuk mengikuti segala perintahNya dan menjauhi laranganNya. Kita tanggung juga tanggung jawab dalam keluarga, yaitu dalam keluarga terdapat ayah, ibu dan anak. Untuk ayah, dia bertanggung jawab untuk member nafkah terhadap keluarganya, tanggung jawab atas pekerjaanya dan tanggung jawab terhadap istri dan anaknya. Karena ayah bertanggung jawab sebagai kepala rumah tangga sehingga dia juga yang mengatur untuk kesejahteraan keluarganya.untuk seorang ibu, mempunyai tanggung jawab untuk melahirkan seorang anak, bertanggung jawab untuk mendidik, membimbing dan membesarkan anaknya sehingga bertumbuh menjadi anak yang berguna. Seorang anak juga bertanggung jawab dengan menghormati keluarganya, menghormati orang tuanya.

Sedangkan untuk tanggung jawab terhadap pekerjaan atau studi, kita bertanggung jawab untuk menyelesaikan pekerjaan itu dengan tuntas hingga menghasilkan hasil yang baik dan bisa berguna bagi diri sendiri dan orang lain. Lalu untuk tanggung jawab terhadap hubungan sesame yaitu apabila kita menjalin hubungan yang kita kasihi, maka kita bertanggung jawab atas hubungannya untuk mendatangkan kebaikan dan kebahagiaannya dalam hubungannya. Jadi, setiap manusia memiliki tanggung jawabnya masing-masing dan kita diharuskan untuk bisa menyelesaikan masalah dan tanggungan yang kita hadapi.

Manusia dan Pandangan Hidup

•May 10, 2010 • Leave a Comment

Manusia dalam kehidupannya memiliki pandangan-pandangan yang beragam yang bisa membuat manusia tersebut menjadi baik dan bermoral. pandangan- pandangan tersebut bisa dikategorikan seperti pandangan dalam etika/moral, pandangan dalam rohani/spiritual dan juga pandangan dari prinsip/pengalaman orang tersebut.

Manusia juga bisa saling menilik dan mengetahui perilaku orang tersebut dari pandangan sisi kehidupannya, apakah orang tersebut berperilaku baik, apakah orang tersebut bisa dipercaya atau dijadikan teman atau sahabat. kita juga bisa yang menilai pandangan hidup seseorang begitu pula orang lain yang menilai pandangan hidup kita. Dari segi pengalaman, saya memliki pandangan hidup seperti etika, moral dan juga rohani. pengalaman saya disini adalah bagaimana saya mengaplikasikan hal-hal tersebut dalam hidup saya. dengan contoh adalah ketika saya suka tolong menolong,menghargai dan menghormati orang lain maka orang lain pun akan melihat juga seperti apa pandangan hidup saya. dan juga dalam rohani, saat saya pergi beribadah dan melakukan ajaran-ajaran agama saya, maka saya juga sudah mempunyai pandangan tersebut dalam hidup saya. dan untuk menjaga pandangan dalam hidup kita ini adalah dengan selalu menjaganya dengan perilaku baik, displin, taat dan juga melakukan hal-hal yang benar. maka dalam diri kita akan memiliki nilai-nilai dalam pandangan hidup kita yang baik dan benar.

dalam hal spiritual juga telah saya jelaskan, saya akan melakukan ajaran dan nilai – nilai dalam agama saya,yang pasti untuk mendatangkan kebaikan dalam kehidupan kita dan juga untuk orang lain dan juga untuk memuliakan Tuhan. oleh karena itu, dalam kehidupan, kita tidak boleh meninggalkan atau melupakan ajaran,perintah dan hal-hal spiritual/rohani lainnya dalam hidup kita.

Pandangan hidup untuk orang lain juga bisa kita lakukan dengan cara saling menghormati dan menghargai sesama, berbuat baik satu kepada yang lain, saling berbagi kasih, maka kita telah mempunyai nilai-nilai dari pandangan dalam hidup kita maupun orang lain.

oleh karena itu, marilah kita selalu menjaga pandangan hidup kita untuk memperoleh kebaikan, kententraman dan juga kedamaian untuk diri kita dan juga untuk orang lain.

KEBAJIKAN

•May 10, 2010 • Leave a Comment

kebajikan adalah suatu sikap melakukan hal yang baik dan juga bisa memberikan kedamaian pada orang lain sehingga orang lain merasa nyaman dan senang dengan perilaku tersebut.ada 2 unsur kebajikan yaitu kebajikan terhadap diri sendiri dan orang lain. kebajikan untuk diri sendiri yaitu hal – hal dan perilaku yang baik yang bisa membuat diri kita menjadi lebih baik. contohnya adalah bekerja dengan tulus ikhlas, menjaga perilaku dan nama baik diri sendiri dan berperilaku baik untuk negara sehingga dari pihak kenegaraan bisa memberikan penghargaan pada kita dan hal tersebut merupakan salah satu kebajikan untuk diri sendiri. dan kebajikan untuk orang lain bisa dilakukan dengan cara kita memberikan pertolongan dan perilaku baik kepada orang lain, maupun kita yang menerima kebajikan tersebut dari orang lain. Hal ini sangat penting, karena dengan demikian kita bisa menjalin hubungan yang baik dan harmonis kepada orang lain sehingga dari diri kita sendiri maupun orang lain akan merasa ketenangan dan rasa terima kasih kepada diri kita.

Dan hal inilah yang harus selalu dilakukan oleh manusia untuk memperoleh kebaikan dalam dirinya dan juga untuk orang lain. Contoh dari kebajikan itu sendiri bisa dengan saling tolong menolong satu sama lain, saling menghormati, saling menghargai dan juga memberikan kedamaian bagi diri sendiri dan untuk orang lain. Oleh karena itu, betapa penting sifat kebajikan ini dalam hidup kita karena dengan melakukan kebajikan ini, kita bisa jauh dari hal-hal yang tidak baik dan bisa juga dimuliakan oleh Tuhan.

Saya juga punya prinsip bahwa saya harus bisa berperilaku kebajikan dalam hidup saya untuk orang lain dan sekitar. Saya ingin melakukan hal-hal yang baik dan juga kebajikan karena itu bisa membuat saya merasa kebaikan dan kebajikan dalam diri saya juga dan memberi rasa kepuasaan dan kebanggaan tersendiri karena kita bisa melakukan perilaku kebajikan. Begitu juga dengan perilaku orang lain yang telah melakukan kebajikan dalam hidup kita dan sudah seharusnya kita mengucapkan terima kasih karena orang tersebut telah melakukan yang baik dalam hidup kita.

Jadi sesama manusia sudah seharusnya kita berperilaku baik, tolong menolong, dan juga melakukan kebajikan. Sehingga kita juga mendapat penghargaan dan penghormatan dari orang lain.

CITA – CITA

•May 10, 2010 • Leave a Comment

Setiap manusia pastilah memiliki cita-cita dalam kehidupannya. Cita-cita tersebut yang akan selalu memotivasi seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan juga dalam impiannya. Cita-cita timbul ketika seseorang ingin dirinya bisa berguna untuk dirinya sendiri, orang lain, dan juga untuk negara.Oleh karena itu, kita sudah seharusnya memiliki cita-cita sejak dini, sehingga untuk kedepannya kita masih punya banyak waktu untuk mewujudkannya.Untuk mewujudkan cita-cita tersebut tidaklah mudah. Diperlukan ketekunan, kerja keras, disiplin dan juga tidak mudah putus asa. Terkadang apa yang kita inginkan dan cita-citakan tidaklah sesuai dengan keinginan, namun untuk itu,manusia diberi akal budi dan perasaan, semangat untuk mewujudkannya. Apabila cita-cita dalam hidup kita sudah terwujud, maka hidup ini akan begitu indah, karena apa yang kita impikan selama ini telah menjadi kenyataan dan kita tinggal mensyukuri dan menjaganya sehingga cita-cita dalam hidup kita melekat hingga akhir hidup kita.

Saya bercita-cita untuk menjadi seorang pemimpin, misalnya menjadi ketua dalam sebuah organisasi, dalam lingkungan masyarakat,maupun untuk negara. saya juga punya cita-cita yaitu untuk membahagiakan keluarga dan orang yang saya kasihi.dan untuk mewujudkan cita-cita saya ini, saya terus berjuang,semangat dan tidak kenal putus asa untuk mengejar cita-cita saya. Timbulnya cita-cita ini dikarenakan ada sebuah harapan, keinginan dan tujuan dalam hidup agar bisa tercapai.

Setiap orang memiliki harapan didalam hati dan hidupnya. Harapan ini timbul karena ada suatu permohonan/permintaan agar apa yang kita inginkan bisa didapat atau tercapai.Harapan ini juga harus disertai dengan keinginan dan kepercayaan bahwa kita bisa mewujudkan harapan kita.Harapan saya adalah supaya saya bisa lulus di univeritas Gunadarma ini dengan tepat waktu,memperoleh nilai yang baik,bisa bekerja ditempat yang diinginkan dan juga membanggakan keluarga saya. Banyak juga harapan yang saya inginkan dan yang perlu saya lakukan adalah untuk selalu menjaga harapan saya ini sampai terlaksana dan terwujud.

Harapan itu juga disertai dengan keinginan. Keinginan dalam diri kita untuk memperoleh kebaikan dan kedamaian dalam hidup kita. Keinginan merupakan suatu hasrat dalam hidup kita untuk mewujudkan cita-cita kita. Keinginan ini juga timbul setelah kita memiliki harapan.sehingga setelah kita telah mempunyai harapan, kita punya keinginan agar harapan itu bisa terwujud. tanpa adanya harapan kita juga tidak akan tahu apa yang kita inginkan. Jadi,keinginan ini juga yang mendorong dari dalam diri manusia untuk bisa mewujudkan cita-citanya.

Setelah kita memiliki harapan dan keinginan untuk mewujudkan cita-cita kita, kita juga perlu tahu tujuan dari apa yang kita harapkan dan inginkan. Jangan sampai kita ketika sudah memiliki sebuah harapan dan keinginan tapi kita tidak tahu untuk apa tujuannya karena itu akan merugikan diri sendiri. setiap orang memiliki tujuan didalam harapan dan keinginannya. Dimana pasti tujuan dari harapan tersebut adalah untuk memberikan suatu kebanggaan pada diri sendiri dan juga memberikan kebaikan kepada orang lain.

Oleh karena itu,milikilah sebuah harapan yang baik, lakukan keinginan itu maka tujuan dari harapan dan cita-cita kita akan terlaksana.

Gunadarma university

Manusia dan Kegelisahan

•May 31, 2010 • Leave a Comment

Terkadang banyak sekali manusia yang takut dan khawatir terhadap masalah dan persoalan yang dihadapinya hingga timbul kegelisahan dalam dirinya. Kegelisahan diakibatkan karena kita merasa bahwa kita tidak mampu terhadap masalah yang kita hadapi, kita merasa cemas apakah hasilnya akan baik-baik saja. Banyak manusia yang mengalami kegelisahan hingga mengakibatkan seseorang menjadi stress karena banyak pikiran yang dia takutkan. Sangat berakibat buruk sekali apabila kita terus dikejar-kejar kegelisahan karena itu bisa menyebabkan beban pikiran menjadi bertambah dan mengganggu jiwa dan mental dalam dirinya. Kegelisahan juga bisa disebabkan oleh pikiran kita yang pesimis dan negative sehingga membuat diri kita menjadi lemah dan gelisah. Namun dibalik itu semua ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk menghilangkan kegelisahan dalam diri kita. Yang pertama adalah dengan cara rohani/ spiritual yaitu kita berdoa dan berserah diri kepada kehendakNya, kemudian kita juga bisa untuk berpikir yang positif dan melakukan kegiatan-kegiatan positif lainnya sehingga bisa menghilangkan pikiran kegelisahan. Kemudian kita juga bisa menjalin hubungan yang sehat terhadap orang lain seperti keluarga, pasangan kita, kepada teman dan juga orang-orang disekitar kita. Oleh karena itu, disaat kita sedang mengalami kegelisahan, jauhkan lah dari pikiran yang negative atau pesimis karena itu tidak aka nada hasilnya, namun apabila kita memiliki hati yang ikhlas maka kegelisahan itu akan hilang dari dalam pikiran kita.

Manusia dan Tanggung jawab

•May 31, 2010 • Leave a Comment

Setiap manusia memiliki tanggung jawab dalam kehidupannya. Tanggung jawab terhadap Tuhan, tanggung jawab terhadap keluarga, terhadap pekerjaan / studi, terhadap menjalin hubungan kepada sesama. Tanggung jawab berarti kita mempunyai suatu tanggungan terhadap suatu pekerjaan atau masalah yang dihadapi dan bersedia untuk menyelesaikan tanggungan tersebut sesuai dengan perkara yang dilakukannya. Untuk tanggung jawab terhadap Tuhan ,kita bertanggung jawab untuk mengikuti segala perintahNya dan menjauhi laranganNya. Kita tanggung juga tanggung jawab dalam keluarga, yaitu dalam keluarga terdapat ayah, ibu dan anak. Untuk ayah, dia bertanggung jawab untuk member nafkah terhadap keluarganya, tanggung jawab atas pekerjaanya dan tanggung jawab terhadap istri dan anaknya. Karena ayah bertanggung jawab sebagai kepala rumah tangga sehingga dia juga yang mengatur untuk kesejahteraan keluarganya.untuk seorang ibu, mempunyai tanggung jawab untuk melahirkan seorang anak, bertanggung jawab untuk mendidik, membimbing dan membesarkan anaknya sehingga bertumbuh menjadi anak yang berguna. Seorang anak juga bertanggung jawab dengan menghormati keluarganya, menghormati orang tuanya.

Sedangkan untuk tanggung jawab terhadap pekerjaan atau studi, kita bertanggung jawab untuk menyelesaikan pekerjaan itu dengan tuntas hingga menghasilkan hasil yang baik dan bisa berguna bagi diri sendiri dan orang lain. Lalu untuk tanggung jawab terhadap hubungan sesame yaitu apabila kita menjalin hubungan yang kita kasihi, maka kita bertanggung jawab atas hubungannya untuk mendatangkan kebaikan dan kebahagiaannya dalam hubungannya. Jadi, setiap manusia memiliki tanggung jawabnya masing-masing dan kita diharuskan untuk bisa menyelesaikan masalah dan tanggungan yang kita hadapi.

Manusia dan Pandangan Hidup

•May 10, 2010 • Leave a Comment

Manusia dalam kehidupannya memiliki pandangan-pandangan yang beragam yang bisa membuat manusia tersebut menjadi baik dan bermoral. pandangan- pandangan tersebut bisa dikategorikan seperti pandangan dalam etika/moral, pandangan dalam rohani/spiritual dan juga pandangan dari prinsip/pengalaman orang tersebut.

Manusia juga bisa saling menilik dan mengetahui perilaku orang tersebut dari pandangan sisi kehidupannya, apakah orang tersebut berperilaku baik, apakah orang tersebut bisa dipercaya atau dijadikan teman atau sahabat. kita juga bisa yang menilai pandangan hidup seseorang begitu pula orang lain yang menilai pandangan hidup kita. Dari segi pengalaman, saya memliki pandangan hidup seperti etika, moral dan juga rohani. pengalaman saya disini adalah bagaimana saya mengaplikasikan hal-hal tersebut dalam hidup saya. dengan contoh adalah ketika saya suka tolong menolong,menghargai dan menghormati orang lain maka orang lain pun akan melihat juga seperti apa pandangan hidup saya. dan juga dalam rohani, saat saya pergi beribadah dan melakukan ajaran-ajaran agama saya, maka saya juga sudah mempunyai pandangan tersebut dalam hidup saya. dan untuk menjaga pandangan dalam hidup kita ini adalah dengan selalu menjaganya dengan perilaku baik, displin, taat dan juga melakukan hal-hal yang benar. maka dalam diri kita akan memiliki nilai-nilai dalam pandangan hidup kita yang baik dan benar.

dalam hal spiritual juga telah saya jelaskan, saya akan melakukan ajaran dan nilai – nilai dalam agama saya,yang pasti untuk mendatangkan kebaikan dalam kehidupan kita dan juga untuk orang lain dan juga untuk memuliakan Tuhan. oleh karena itu, dalam kehidupan, kita tidak boleh meninggalkan atau melupakan ajaran,perintah dan hal-hal spiritual/rohani lainnya dalam hidup kita.

Pandangan hidup untuk orang lain juga bisa kita lakukan dengan cara saling menghormati dan menghargai sesama, berbuat baik satu kepada yang lain, saling berbagi kasih, maka kita telah mempunyai nilai-nilai dari pandangan dalam hidup kita maupun orang lain.

oleh karena itu, marilah kita selalu menjaga pandangan hidup kita untuk memperoleh kebaikan, kententraman dan juga kedamaian untuk diri kita dan juga untuk orang lain.

Sabtu, 23 Oktober 2010

Kalimat Efektif

Minggu, 01 November 2009

KALIMAT EFEKTIF

A Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang singkat dan padat tetapi dapat menyampaikan pesan secara tepat dan dapat dipahami secara tepat Kalimat efektif menuntut adanya beberapa ketepatan, di antaranya ketepatan pilihan kata, bentuk kata, pola kalimat, dan makna kalimat. Ketidakefektifan kalimat dalam surat biasanya disebabkan oleh:
1. Salah nalar
Coba Anda perhatikan contoh di bawah ini.
(a) Pada hari ini saya datang terlambat karena jalannya macet
(b) Saya mohon maaf tidak bisa mengikuti arisan karena tidak ada waktu.
Kalimat di atas merupakan bagian surat yang sering kita lihat pada surat pemberitahuan. Jika dilihat selintas memang kalimat di atas tampak efektif karena mudah kita pahami. Akan tetapi, kalimat tersebut sebenarnya tidak efektif karena salah nalar. Pada kalimat (a) terdapat frasa jalannya macet. Di dalam Kamus Besar bahasa Indonesia (KBBI, 1994: 611) kata macet berarti terhenti atau tidak lancar. Kata terhenti atau frasa
tidak lancar hanya boleh mengikuti kata yang bermakna ’gerak.’ Sedangkan kata jalan tidak mengandung makna ’gerak.’ Oleh karena itu, frasa jalanya macet mengalamai salah nalar, karena kata jalan pada konteks kalimat tersebut memang tidak pernah bergerak.
Hal yang tidak jauh berbeda juga terjadi pada kalimat (b). Tuhan telah memberikan waktu kepada kita 24 jam dalam satu hari dan satu malam. Jadi kalau ia tidak bisa arisan karena tidak ada waktu, berarti terjadi salah nalar. Kemungkinan yang tidak ada adalah kesempatan, karena setiap orang memiliki kesempatan yang berbeda-beda.
Dua kalimat di atas dapat diperbaiki menjadi:
(a) Pada hari ini saya datang terlambat karena lala lintas macet
(b) Saya mohon maaf tidak bisa mengikuti arisan karena tidak ada kesempatan untuk datang.
Masih banyak contoh kalimat lain yang salah nalar, misalnya:
(a) Mobil Pak Sanusi mau dijual.
(b) Waktu dan tempat kami persilakan kepada Bapak Rustamaji.
(c) Bola berhasil masuk ke gawang lawan.
Kalimat di atas dapat diperbaiki menjadi:
(a) Mobil Pak Sanusi akan dijual.
(b) Bapak Rustamji kami persilakan.
(c) Ronaldo berhasil memasukkan bola ke gawang lawan.
2. Penggunaan kata depan yang berlebihan dan tidak tepat
Penggunaan kata depan yang berlebihan di dalam kalimat surat juga menjadikan kalimat tidak efektif. Coba Anda perhatikan contoh berikut ini.
(a) Perusakan kami maju pesat berkat perkembangan daripada teknologi informasi.
(b) Kepada yang berminat membeli printer merek epson dapat menghubungi perusahaan kami.
(c) Jika belum jelas, Anda dapat meminta penjelasan lebih lanjut ke saya.
Penggunaan kata depan daripada pada kalimat (a) sangat berlebihan dan tidak tepat. Kata depan daripada berfungsi untuk membandingkan antara dua kata benda atau frasa benda. Padahal kata depan daripada pada kalimat (a) tidak berfungsi untuk membandingkan.
Jadi, kalimat di atas dapat diperbaiki sebagai berikut:
(a) Perusakan kami maju pesat berkat perkembangan teknologi informasi.
(b) Yang berminat membeli printer merek epson dapat menghubungi perusahaan kami.
(c) Jika belum jelas, Anda dapat meminta penjelasan lebih lanjut kepada saya.
Contoh penggunaan kata depan daripada yang tepat adalah:
Hidup di desa lebih tenang daripada hidup di kota.
Tunjangan kesejahteraan guru DKI Jakarta lebih baik daripada tunjangan kesejahteraan guru dari daerah lain.
Daripada menjadi gelandangan di DKI Jakarta lebih baik kita mengikuti transmigrasi ke Kalimantan.
Penggunaan kata depan kepada pada kalimat (b) juga berlebihan dan tidak tepat. Penggunaan kata depan kepada yang benar adalah untuk menyatakan ’tempat yang dituju’ dan ditempatkan di muka objek dalam kalimat yang predikatnya mengandung pengertian ’tertuju terhadap sesuatu.’
Contoh:
(a) Persoalan itu harus dilaporkan kepada kepala sekolah.
(b) Saya akan meminta bantuan kepada LBH yang ada di PGRI.
(c) Marilah kita kembali kepada UUD 1945.
Penggunaan kata depan ke pada kalimat (c) tidak tepat, karena kata depan ke tidak dapat digunakan di depan:
(a) kata ganti (saya, kamu, dan dia),
(b) kata nama diri (Sanusi, Gunawan),
(c) kata nama jabatan (lurah, camat, dan gubernur),
(d) Kata nama kekerabatan ( adik, saudara, dan ibu).
Kata depan ke berfungsi untuk menyatakan ’tempat tujuan’ dan digunakan di depan kata benda yang menyatakan tempat. Untuk menyatakan ’tempat yang dituju’ penggunaan kata depan ke akan lebih cermat apabila diikuti dengan kata yang menunjukkan bagian dari tempat yang dimaksud. Contoh penggunaan kata depan ke yang tepat.
(a) Ayah pergi ke Makasar.
(b) Saya melihat ke tengah danau.
(c) Perampok itu berlari ke samping mobil kami.
3. Pleonasme (berlebihan/mubazir)
Penggunaan kata yang pleonastis (berlebihan) dapat mempengaruhi efektivitas kalimat. Coba perhatikan contoh berikut ini.
(a) Produk-produk kami dijamin memuaskan para Bapak-bapak dan Ibu-ibu.
(b) Harga yang Bapak tawarkan kepada kami sangat murah sekali.
(c) Banyak orang-orang yang telah tertarik terhadap produk perusahaan kami.
Kata depan para pada kalimat (a) sangat berlebihan (mubazir). Kata depan para bermakna ’jamak.’ Oleh karena itu, penggunaan kata depan para jangan diikuti lagi dengan kata yang bermakna jamak, misalnya bapak-bapak, Ibu-ibu, hadirin, dan sebagainya. Hal yang senada juga terjadi pada kalimat (c). Kata banyak seyogyanya tidak diikuti kata jamak (orang-orang).
Penggunaan kata sangat murah sekali pada kalimat (b) juga pleonastis (berlebihan). Kata sangat sama atau mirip artinya dengan kata sekali. Oleh karena itu, pergunakan salah satu saja, yakni sangat murah atau murah sekali.
Jadi, perbaikan kalimat di atas adalah:
(a) Produk-produk kami dijamin memuaskan para Bapak dan Ibu.
(d) Harga yang Bapak tawarkan kepada kami sangat murah.
(e) Banyak orang yang telah tertarik terhadap produk perusahaan kami
B. Pemilihan kata yang tepat (diksi)
Pilihan kata atau diksi dalam bahasa surat hendaknya tepat agar tidak menimbulkan konotasi yang lain. Konotasi adalah makna tambahan yang muncul dari kata tersebut. Makna konotasi muncul akibat penafsiran, perasaan, dan budaya setiap orang. Konotasi ini akan ditanggapi secara berbeda-beda, bergantung dari situasi pembacanya. Coba Anda perhatikan contoh berikut ini.
(a) Kami berharap, Bapak dapat bergabung di perusahaan kami.
(b) Saya berharap, Saudara dapat bergabung di perusahaan saya.
Kata kami pada kalimat (a) sebenarnya sama dengan kata saya pada kalimat (b), yakni prulalis majestatis. Penggunaan kata kami terasa lebih santun karena tidak menonjolkan diri dibandingkan dengan kata saya. Begitu pula, penggunaaan kata Bapak terasa lebih terhormat dibandingkan dengan kata Saudara.
Contoh lain adalah:
(a) Seorang supervisor harus memperhatikan anggota timnya.
(b) Seorang mandor harus memperhatikan bawahannya.
Kata supervisor dan mandor pada kalimat di atas pada dasarnya memiliki makna yang sama, pengawas atau pengontrol utama. Akan tetapi, kata supervisor terasa lebih terhormat daripada kata mandor. Begitu pula, frasa anggota tim memiliki konotasi lebih baik daripada kata bawahan.
Contoh lainnya adalah:
Perusahaan kami menerima tenaga kerja wanita dengan syarat tinggi badan minimal 165 cm, berleher jenjang, dan bertubuh langsing.
Frasa berleher jenjang dan bertubuh langsing pada kalimat di atas memiliki konotasi yang baik, jika dibandingkan dengan frasa berleher panjang dan tubuhnya kurus. Oleh karena itu, pemilihan kata atau frasa di dalam bahasa surat harus benar-benar diperhatikan
C. Penggunaan kata baku
Kata-kata yang digunakan di dalam surat hendakanya kata yang baku. Kata yang baku adalah kata yang sesuai dengan standar Kamus Besar bahasa Indonesia. Apabila ternyata kita terpaksa harus menggunakan kata asing karena belum ada padannya dalam bahasa Indonesia, maka kata tersebut harus dicetak miring atau digaribawahi. Berikut ini adalah beberapa contoh kata baku dan tidak baku.
D. Penggunaan Ejan yang tepat
Penulis surat yang cermat pasti memperhatikan kaidah Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Begitu pula sebaliknya, penulis surat yang tidak cermat biasanya lebih memetingkan isi daripada bahasa. Dalam penulisan surat, baik isi maupun bahasa harus benar-benar kita perhatikan. Berikut ini adalah beberapa contoh kalimat dalam surat yang kurang memperhatikan kaidah ejaan.
1. Semoga anda dapat bergabung dengan perusahaan kami.
2. Setiap hari sabtu perusahaan kami libur.
3. Surat penawaran ini berasal dari P.T. Genta Buana Perkasa.
4. Surat ini harus ditanda tangani oleh direktur perusahaan.
5. Silakan hubungi sub-bagian tata usaha.
6. Harga gula yang kami tawarkan sebesar Rp. 8.000,- per kg.
7. Atas perhatiannya, saya ucapkan terima kasih.
8. Jadwal wawancara dirubah menjadi tanggal 2 s/d 5 Maret 2006.
9. Direktur perusahaan kita yang baru adalah seorang sarjana hukum, yakni Dr. Tony SH.
10. Pihak ke-I bertindak sebagai penjual dan pihak ke-II sebagai pembeli.
Marilah kita cermati penggunaan ejaan yang salah dalam penulisan kalimat surat di atas.
Penulisan kata anda pada kalimat (1) tidak sesuai EYD. Kata anda sebagai bentuk sapaan harus diawali dengan huruf kapital, yakni Anda. Kata sapaan lain adalah Bapak, Ibu, Saudara, dan sebagainya.
Pada kalimat (2) terdapat nama hari yang penulisannya tidak tepat karena diawali dengan huruf kecil. Menurut ketentuan EYD, semua nama hari, nama bulan, dan nama tahun harus diawali dengan huruf kapital. Sebagai contoh:
Nama hari : Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, dan Minggu.
Nama bulan : Januari, Februari, Maret, April, Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, November, dan Desember.
Nama tahun : Masehi, Kabisat, Saka, dan Hijriah.
Pada kalimat (3) terdapat penulisan singkatan huruf awal kata yang menggunakan tanda titik. Di dalam EYD disebutkan bahwa singkatan yang terdiri atas huruf awal kata, suku kata atau gabungan keduanya yang terdapat dalam akronim tidak perlu menggunakan tanda titik. Jadi, penulisan singkatan PT tidak perlu menggunakan tanda titik, seperti singkatan CV, SMA, MPR, ABRI, dan sebagainya.
Penulisan kata ’ditanda tangani’ pada kalimat (4) seharusnya dirangkaikan, yakni ditandatangani. Hal tersebut karena gabungan kata itu mendapat awalan dan akhiran sekaligus. Sedangkan pada kalimat (5) terdapat kata ’sub-bagian’ seharusnya subbagian. Bentuk sub-, semi, non-, dan in- sebagai awalan dari bahasa asing harus ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya. Misalnya: semifinal, nonformal, dan informal.
Penulisan singkatan rupiah pada kalimat (6) tidak perlu menggunakan tanda titik. Begitu pula penggunakan tanda koma dan setrip di akhir angka tidak sesuai ketentuan EYD. Contoh penulisan yang tepat adalah Rp 8.000,00 per kg.
Kalimat (7) merupakan kalimat penutup surat yang tidak tepat. Kata ganti ”–nya” pada kata perhatiannya tidak jelas. Oleh karena itu, kata ganti-”nya” harus diganti dengan kata nama diri, menjadi: Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Pada kalimat (8) terdapat penulisan kata dan singkatan yang tidak sesuai EYD, yakni kata dirubah dan s/d. Kata dirubah sebenarnya berasal dari kata dasar ubah, bukan rubah. Oleh karena itu, imbuhan di- + ubah menjadi diubah. Adapun singkatan sampai dengan yang benar adalah s.d. bukan s/d.
Penulisan gelar sarjana hukum (kalimat (9) adalah S.H. Gelar sarjana hukum ditempatkan di bagian belakang nama. Penulisan gelar di belakang nama menurut EYD harus diawali dengan tanda koma. Contoh:
(a) Dr. Tony, S.H.
(b) Sri Mulyani, S.Pd.
(c) Sugiman, B.Sc.
Penulisan ke-I dan ke-II pada kalimat (10) tidak tepat. Penulisan ke- harus diikuti denggan angka Arab. Apabila ingin menggunakan angka Romawi maka bentuk ke- tidak perlu dimunculkan. Misalnya:
(a) Pihak ke-1 dan pihak ke-2.
(b) Pihak I dan pihak II.